Rabu, 24 Juni 2009

Meningkatkan Pengawasan Pengajaran

Didalam pengawasan, seorang pengawas mempunyai peran sebagai seorang individu yang harus meningkatkan kemampuan pengajaran dan kurikulum baik secara individu maupun kelompok kepada guru. Sejalan dengan pernyataan diatas, ada banyak jenis pengawas: Generalis, Spesialis, Supervisor administrastoris, Pengawas bangunan, Pengawas daerah, Pengawas propinsi, dll
Peran dan fungsi seorang pengawas ini berbeda sampai taraf tertentu, meskipun peran yang mendasar adalah peningkatan program untuk pengembangan profesi guru. Sebagai akibatnya prinsip supervisi adalah mempunyai keterkaitan untuk semua supervisor.
Berbagai macam pengawas dalam melaksanakan prakteknya memerlukan prosedur-prosedur spesifik. Sebagai contoh,seorang,pengawas harus peduli dalam membantu guru dengan perencanaan, pemilihan strategi, sumber-sumber daya/mengajar, serta evaluasi. Sebagai contoh tentang level/kedudukan pengawas di sebuah Negara lebih tinggi dibandingkan dengan pengawas lokal tetapi mereka masih dalam prinsip yang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada (modifikasi). Pengawas berada pada tingkat lebih tinggi hirarki pengawas bidang pendidikan dapat membantu pengawasan terhadap guru, maupun tugas dan tanggungjawab pengawas ditingkat eselon lebih rendah.

Pengawas mempunyai tanggungjawab dan beberapa peran. Pengawas adalah :
• Seorang yang berpengalaman dalam pengajaran, berpengatahuan tentang metodologi terbaru dan terbaik
• seorang yang berpengalaman dalam kurikulum, berpengetahuan tentang kurikulum dan cara-cara untuk mengembangkannya.
• seorang komunikator, sesorang yang dapat menghubungkan informasi dan gagasan-gagasan kepada guru dan seorang yang merupakan pendengar yang baik.
• Seorang organisator yang mahir dalam menetapkan berbagai jenis program nilai kepada guru
• Seorang guru utama/senior, mampu mendemonstrasikan cara mengajar maupun perbincangan/pembimbingan terhadap cara mengajar
• Seorang pengevaluasi, yang menolong pengajar untuk mengevaluasi pengajaran, kurikulum, dan mereka sendiri
• Seorang pemacu, yang memberikan saran dan ide kepada pengajar untuk dipertimbangkan
• Seorang coordinator, pengawas yang bertanggungjawab membantu guru untuk mampu mengatur/membantu guru untuk mencapai sukses dalam pemecahan masalah
• Seorang yang mampu menyesuaikan diri (orienter), dalam komunitas guru yang seperti apapun
• Pengawas sebagai seorang konsultan, bertugas membantu guru atau kelompok/sekolah yang ingin meminta kejelasan/keterangan yang berhubungan dengan bidang keahliannya
• Seorang yang berhubungan dengan masyarakat/umum, yang mungkin saja diundang untuk menerjemahkan kurikulum sekolah kepada publik/masyarakat umum manapun, baik dalam komunikasi tertulis maupun dalam berbicara secara lisan (seminar)
• Pengawas adalah seorang peneliti, yang dapat menghasut/memacu untuk belajar melakukan penelitian, terutama sekali penelitian tindakan (action)
• Seorang agen perubah, seorang katalisator untuk menolong pengajar/guru untuk berubah dan meningkat.

Untuk tetap up to date (selalu kekinian/baru) dan untuk memelihara efektifitas seorang pengawas harus :
(1) Berpartisipasi dalam aktivitas pelayanan ke dalam untuk perkembangan professional,
(2) Secara regular/teratur dan sistematis evaluasi dirinya sendiri.
(3) Dan secara teratur dan sistematis meminta guru mengevaluasi efektivitas
Pengawas bisa meningkatkan kemampuan diri mereka dengan cara mengambil bagian dalam kegiatan workshop, institute/lembaga, atau konferensi yang disponsori oleh keduanya yaitu lembaga pendidikan guru serta asosiasi professional. Dalam system persekolahan, pengawas bisa dating bersama-sama secara periodik untuk mendiskusikan permasalahan timbal balik.
EVALUASI UNTUK PENGAWAS
Pengawas harus secara kontinyu mengevaluasi efektifitas mereka. Dalam mengevaluasi, pengawas bertindak sebagai model, dan secara kontinyu melakukan evaluasi kinerja mereka. Umpan balik terhadap kinerja adalah professional yang terus tumbuh dan berkembang. Pengawas mendapat umpat balik dari pelaksanaan mereka dengan 3 cara. Pertama, mereka secara biasa dievaluasi oleh administrator mereka. Kedua, mereka dapat mengevaluasi pelaksanaan mereka sendiri. Ketiga, mereka dapat mensurvei persepsi dari pengajar/guru tentang pekerjaan/kinerja mereka.

EVALUASI OLEH ATASAN
Dalam prakteknya evaluasi administrasi pengawas dilakukan oleh yang lebih tinggi (atasan/dewan pengurus) dari mereka (pengawas). Pengawas biasanya berawal dari seorang pengajar/guru. Untuk lazimnya, pengawas perlu dievaluasi oleh yang kedudukannya lebih tinggi agar dapat mengubah dan diperbaiki. Jika atasan/dewan pengurus merasa tidak puas dengan kinerja pengawas dan mungkin berkeberatan untuk memperbaharui kontraknya mungkin dapat membebaskan/memecatnya hingga akhir masa kontrak.
Administrator dan Pengawas dievaluasi untuk dua tujuan : (1) untuk menyediakan mereka dengan umpan balik sehingga mereka bisa meningkatkan kinerja mereka dan (2) untuk menyediakan atasan mereka data mengenai keputusan dasar personil, apakah akan dipertahankan dalam posisi kepengurusan dan kepengawasan.
Dalam system persekolahan, untuk melihat kemajuan administrative dan pengawasan menggunakan instrument yang dijabarkan dengan ukuran-ukuran spesifik yang mempertimbangkan alasan dalam system itu.
EVALUASI DIRI
Seorang pengawas yang teliti akan berhenti secara periodik untuk pengkajian lebih tajam sendiri. Seperti seorang pengawas akan mengangkat pertanyaan yang dibantu oleh guru dalam mengukur kemampuannya dengan menggunakan instrument. Pengawas harus memperhatikan objektif mereka, yang telah menetapkan tahun atau periode waktu dalam menentukan pertemuan mereka. Tidak hanya mengkaji efektivitas program pengawasan mereka sendiri tetapi juga mengevaluasi kualitas peran mereka yang telah melaksanakan/terlibat dalam program pengawasan. Seorang pengawas professional mengevaluasi kinerja mereka sendiri secara kontinyu.
Instrumen pengkajian diri
Pengawas harus menyimpan dalam pikiran sedikit pertanyaan dasar untuk yang akan merespon secara periodic, seperti :
Apakah saya sudah mencapai tujuan saya ?
Apakah saya memberikan bantuan nyata untuk pengajar ?
Dimana gap/jarak dalam bantuan saya ?
Apakah saya menggunakan waktu saya dengan bijaksana ?
Pada bagian mana saya memerlukan pendidikan dalam memberikan pelayanan?
Pengawas professional mengevaluasi performa mereka sendiri secara kontinyu.

EVALUASI OLEH PENGAJAR
Sangat jarang ditemukan dan ini satu pengembangan relatif baru apabila seorang pengawas di evaluasi kinerjanya dalam mengelola dan men-supervisi oleh bawahan. Dalam pandangan tradisional administrasi pengawas kebal dari evaluasi. Menurut sejarah, pendekatan birokratis pada administrasi dan supervise didominasi sebagian besar organisasi formal. Otoritas dan komunikasi dalam organisasi birokrasi berasal dari puncak ke bawahan, bukan sebaliknya.
Hanya perkembangan terhadap demokratis mendorong perubahan dan mengijinkan bawahan dalam organisasi mengevaluasi pimpinan atau atasan secara pendekatan administrasi. Disekolah sama halnya dengan guru dievaluasi oleh siswa dan oleh orang tua siswa mereka.
Pengawas dapat disupervisi oleh guru secara periodik dalam mengevaluasi prestasinya. Ini merupakan umpan balik guru dalam menemukan cara benar atau tidaknya pengawas memenuhi tugas dalam melayani guru, dan mereka dapat menilai apakah yang mereka lakukan sebelumnya lebih efektif. Pengawas dapat merancang satu instrument dan di isi oleh guru. Untuk memperoleh hasil yang sah, instrument diisi oleh dalam lingkungan kepengawasan itu sendiri.
EVALUASI PROGRAM SUPERVISI
Sebagai tambahan dalam melihat/memperhatikan peran men-supervisi harus mengumpulkan data tentang bagaimana efektifitas program. Pengawas harus berusaha/terbuka dalam menilai hasil program pengawasan. Kita ingin tahu bukan hanya peran/fungsi pengawas saja tetapi apakah hasil apa yang mereka capai. Dua pendekatan untuk mengevaluasi program pengawas yakni 1) evaluasi yang obyektif; 2) pertanyaan evaluasi.
Evaluasi yang objektif
Sehubungan dengan pendekatan untuk mensupervisi manajemen berdasarkan sasaran pengawasan sepanjang tahun. Pengawas mempunyai target pekerjan untuk tahun akademik seperti berikut:
1 Desember dengan system videotape diletakkan untuk mengevaluasi kinerja mereka sendiri;
1 Januari, guru dikunjungi sebanyak dua kali untuk setiap guru;
1 Februari, test untuk mengkaji keterampilan dasar seperti menilai;
1 Maret, pemetaan kurikulum social dan ilmu pengetahuan yang sempurna; dst
Objektif diatas adalah tipikal yang ditetapkan oleh pengawas yang tahap dasar. Dalam evaluasi program pengawasan, pengawas harus siap menentukan objek yang ingin dicapai. Menetukan obyek diatas merupakan satu ciri merencanakan obyektif menetukan program yang selayaknya dipikiran, berkomunikasi sesuai target, evaluasi program menyenangkan dalam memecahkan masalah.

Pertanyaan Evaluatif
John Lovell dan Kimbal Wiles mengilustrasikan pendekatan ini dengan menyarankan pertanyaan-pertanyaan di bawah, yang boleh ditanyakan oleh pengawas :
1. Berapa banyak pengajar/guru melakukan eksperimen?
2.Adakah ada suatu peningkatan di panggil untuk bantuan dalam berpikir melalui permasalahan?
3. Adakah perubahan dalam sifat alami menyajikan permasalahan ?
4. Apakah ada permintaan staff untuk bahan peningkatan professional ?
5. Apakah ada pembagian bahan diantara anggota staff ?
6. Apakah staff pengajar di sekolah sedang mengidentifikasi masalah yang memiliki bentuk lebih lanjut, jadi masalah tidak akan dihadapi dengan banyak (pada saat) keadaan-keadaan darurat?
7. Apakah ada penggunaan bukti dalam memutuskan isu?
8. Apakah ada dalam fakultas menerima terhadap perbedaan ?
9. Berapa banyak lagi orang tua yang termasuk/terlibat di sekolah ?
10. Berapa banyak ruangan yang menarik ?
11. Berapa banyak lagi pengajar/guru yang aktif dalam organisasi profesional ?
12. Berapa banyak lagi pengajar/guru yang mencari pengalaman untuk suatu jabatan ?
13. Berapa banyak lagi pengajar/guru yang merencanakan dengan guru lain ?
14. Berapa banyak lagi murid yang masuk dalam penilaian dan perencanaan ?
15. Apakah ada suatu presentase terbesar dari pengambilan tanggungjawab staff untuk peningkatan program ?
16. Apakah rapat staf menjadikan fakultas lebih terarah ?
17. Berapa banyak lagi pengajar/guru menggunakan satu jangkauan untuk memperluas bahan ?
18. Bagaimana membuat angka siswa dalam tes prestasi ?
Jawaban dari pertanyaan diatas akan mengungkapkan sebagian besar tentang efektifitas program pengawasan. Jika pendekatan keduanya diprogram dan keduanya dievaluasi, akan menjadi suatu tanggungjawab pengawas untuk mengambil inisitif dalam mengatasi kekurangan.

PENEGASAN/PENEKANAN PADA PENGAMATAN KOMPETENSI PENGAJAR
Kendatipun ada beberapa rekomendasi yang penekanannya terhadap identifikasi dan pengembangan menetapkan, mengukur kemampuan yang tampak dari guru. Akan menjadi tugas pengawas yang bekerja bersama guru untuk mengidentifikasikan kemampuan untuk memikirkan keberhasilan serta mengevaluasi mereka.
Pekerjaan ini dapat membuat terobosan dalam penyelesaian suatu jawaban dari pertanyaan. Apa yang dimaksud pengajaran yang efektif ? Munculnya system upah jasa akan membuat/memaksa sekolah mendefinisikan apa yang dimaksud dengan mengajar yang efektif.
SUPERVISI KLINIS
Supervisi klinis membuktikan tempatnya di total program pengawasan. Instruksi pengawas akan membantu meningkatkan sumbangan mereka kepada guru pribadi. Bersama dengan guru, mereka akan mengidentifikasi prilaku spesifik yang mana perlu/ingin dibantu. Mereka akan memusatkan peningkatan dalam pengajaran di sekolah daripada tujuan penilaian pada pribadi guru.

MENGAMATI SUPERVISI/PENGAWASAN
Diharapkan kesediaan antara guru untuk saling membantu dalam meningkat kemampuannya. Pengawas akan melatih guru-guru untuk menganalisis kinerja mereka sendiri dan kinerja dari guru-guru yang lain. Dengan memberikan guru-guru sebuah peran pengawas, ‘perang dingin’ atau pun adanya jarak antara guru dan pengawas akan menghilang.
PENGAWASAN DASAR SEKOLAH
Sekolah akan mencari untuk mengembangkan keterampilan guru dalam mengawasi, sehingga mereka bisa membantu satu sama lain. Dengan pergerakan kearah pengawasan sekolah, peran dari pengawas kantor pusat akan berubah.

PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Pengawas maupun guru berkeinginan melihat kembali pelajaran/pengajaran mereka sehingga mereka dan pengawas dapat meneliti kembali kinerja guru secara hati-hati. Hal ini digunakan agar memudahkan dalam perbaikan untuk membantu guru dan pengawas sendiri, dan tentu tidak mengganggu siswa siswa dengan adanya peralatan video tsb.
Sistem sekolah mencoba untuk membuat suatu perpustakaan professional tentang materi rekaman video untuk digunakan pada analisa pengajaran. Para pengawas akan memerlukan kesempurnaan dalam aplikasi computer yang tidak hanya membantu melakukan pekerjaan mereka sendiri lebih efektif tetapi juga untuk membantu para guru menggunakan computer untuk menjalanklan instruksi.
RINGKASAN
Saat ini pengawas memainkan sejumlah peran yang bervariasi. Dalam teks ini peran utama adalah sebagai pemberi bantuan kepada guru baik pada pengajaran maupun kurikulum. Keberadaan pengawas sendiri, secara teratur dievaluasi pengawasan mereka. Keterlibatan perbaikan penilaian/evaluasi diri, dan evaluasi kinerja mereka oleh guru yang di bantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar