Selasa, 16 Juni 2009

PRODUK KURIKULUM

Produk yang nyata
Orang-orang yang bekerja mengembangkan kurikulum sepertinya bekerja terlalu berlebihan, hal ini tampak pada produk yang mereka hasilkan. Produk kurikulum bersifat nyata (konkrit), dicetak dan dikemas secara menarik.
Produk kurikulum merupakan hasil dari bertahun-tahun. Sayangnya, sebagian mereka menganggap kurikulum yang mereka buat sebagai suatu hasil final, bukan merupakan fase dari perbaikan kurikulum. Produk kurikulum “diperlakukan” secara praktis, diujicobakan, direvisi, coba lagi, revisi lagi dan seterusnya.
Membuat kurikulum tidak hanya memiliki nilai/manfaat fungsional (berupa rencana atau alat untuk mengimplementasikan atau mengevaluasi) tetapi juga menciptakan/menghasilkan pemicu psikologis. Dalam membuat produk tersebut, mereka akan merasa puas karena telah menyelesaikan/menghasilkan produk.

Berdasar tugas koordinator, konsultan dan direktur serta pekerja lainnya dalam pembuatan kurikulum, mereka perlu untuk mengikuti training mengenai pembuatan kurikulum. Di bab ini akan dibahas pembuatan dan kegunaan dari beberapa produk yang biasa ditemui di sekolah.
Isi, bentuk dan nama dari bahan “kurikulum” bisa bermacam-macam tergantung pembuatnya. Buletin kurikulum, petunjuk kurikulum, kontrak studi, silabi, unit, sumber yang semuanya dapat dilihat pada data kurikulum yang ada pada sistem sekolah.
Karena kurikulum tidak permanen – produk non standar yang dibuat untuk pengguna lokal akan terdapat banyak variasi. Untuk itu perlu dilihat bagaimana komite kurikulum di ribuan sekolah dalam menyusun bahan-bahan yang mereka rasa dapat membantu kinerja para guru.
Istilah material kurikulum bisa beda, tapi menunjuk pada hal yang tak jauh beda, petunjuk kurikulum mungkin agak berbeda dengan kontrak studi, dan sebaliknya. Sulit untuk mengetahui apa yang akan kita temukan dalam produk kurikulum tertentu sebelum kita melihat isinya.
Dua produk kurikulum yang akan di bahas dalam bab ini;
1. petunjuk kurikulum(cur guides), course of study - kontrak studi dan silabi (bentuk jamak silabus)
2. resource unit (unit sumber / unit awan)
Cur guides, course of study and silabi
3 jenis produk kurikulum di atas saling berhubungan yaitu Cur guides, course of study and silabi. Para pembuat kurikulum tidak membedakan ketiganya. Berikut definisi masing-masing;
1. Cur guides
Cur guides ini yang paling umum. Cur guides dapat saja a) membuat satu bahan ajar atau topik materi tertentu pada kelas tertentu (misal bahasa Inggris untuk kelas 9); b) semua topik pada kelas/tingkat tertentu (misal kelas 9); c) bagian tertentu dari pelajaran tertentu (misal seni berbahasa); d) topik tertentu yang disajikan di (dua atau lebih pelajaran) atau (2 atau lebih kelas) misalnya tentang keselamatan kerja.
Jika Cur guides hanya memuat satu materi/topik bisa juga dsb course of study. Cur guides berfungsi sebagai alat pengajaran yang memberi saran-saran yang bermanfaat tetapi bukan course of study yang komplit.
2. course of study
course of study adalah rencana mendetail untuk satu kali pelajaran tertentu, termasuk bahan ajarnya. Contohnya misalnya mengenai nature of man : a course of study, yang secara luas telah digunakan di sekolah dan dapat dilihat di TV.
course of study memuat apa yang akan diajarkan (isi) – rangkuman atau lengkap – dengan saran-saran bagaimana mengajarkannya; apa yang harus diajarkan, kalau course of study memberikan alternatif pada guru.
3. silabus adalah outline (garis besar) topik yang meliputi satu bahan ajar atau kelas/level tertentu

Format Cur guides
Cur guides digunakan dalam dua cara. Dalam situasi yang kurang terstruktur dimana guru lebih punya kebebasan, Cur guides memberi banyak saran kepada guru yang mau (ingin menggunakannya). Cur guides sebagai sumber ide untuk mengembangkan bahan ajar yang sudah ada. Dalam situasi yang lebih terstruktur, Cur guides menentukan tujuan pembelajaran tertentu yang harus dikuasai siswa. Cur guides menentukan bahan ajar dan saran terhadap aktivitas pembelajaran, dapat juga dilengkapi dengan pre tes – post test untuk tiap unit / waktu tertentu.
Cur guides bisa dibuat terhadap guru atau dibuat secara individu. Jika dibuat individu biasanya direvisi oleh pakar sebelum dimasukkan ke sekolah. Proses Cur guides sama pentingnya dengan produk Cur guides ; mulai dari menerangkan ide ; mencari data, menyusun aktivitas, menentukan isi, membagi sekuens waktu dan mengatur/mengorganisir ide-ide pemeriksaan terhadap Cur guides berbeda ditiap wilayah. Beberapa sekolah merasa perlu untuk menyiapkan lebih dari satu tipe. Ada 3 tipe yang dijelaskan disini.
- format komprehensif
- format sekuensi
- format tes – pengodean (test – coding)
a. format komprehensif
pembuatan kurikulum yang mengikuti format komprehensif harus memasukkan komponen dalam Cur guides untuk setiap level tertentu dari disiplin ilmu tersebut, meliputi. Contohnya : studi sosial kelas 9 (kelas 9 jurusan IPS)
1) Pengenalan
Judul, mata pelajaran, kelas disesuaikan dengan panduan yang dibuat, serta meliputi beberapa saran yang dapat membantu penggunanya
2) Tujuan instruksional
Tujuan instruksional (tujuan umum) dinyatakan dalam bentuk non-behavioral. Tujuan instruksional harus berhubungan dengan tujuan kurikulum dan pembelajaran di sekolah
3) Tujuan pengajaran
(dsd juga spesifik, kinerja , tujuan pengajaran) untuk level tertentu yang harus dilakukan siswa dan dinyatakan dalam bentuk kinerja/ PL dan harus meliputi 3 domain belajar (kognitif, afektif dan psikomotor) jika memungkinkan.
4) Aktivitas belajar
Pengalaman belajar yang dapat digunakan guru dengan siswa harus diatur/ditempatkan dalam sekuensi (pengaturan waktu) yang pas
5) Teknik evaluasi
Saran-saran harus diberikan kepada guru mengenai bagaimana mengevaluasi pencapaian siswa meliputi saran umum evaluasi. Contoh item soal atau tes secara lengkap
6) Sumber-sumber.
Sumber lebih ditekankan pada manusia (SDM) yaitu orang yang dihadirkan untuk membantu dengan isi panduan dan juga terhadap sumber-sumber material seperti buku, alat audivisual dan fasilitas.
Beberapa pengarang lain memasukkan pula mengenai outline topik materi pelajaran. Format ini tidak harus sesuai aturan. Panduan ini adalah alat suplemen bagi guru profesional. Model ini menawarkan fleksibilitas pada guru untuk menggunakannya atau tidak.
b. Format sekuensi
Panduan untuk model ini memuat:
1) menentukan tujuan PL pada masing-masing wilayah / area kompetensi
2) indikasi terhadap panduan pada level tertentu K-12 tiap kompetensi akan diajarkan
3) kode tujuan pada tiap level tingkatan mulai level
I (pengenalan) M (penguasaan) E (pengayaan)
D (pengembangan) R (penguatan)
Format ini menyediakan tinjauan keseluruhan terhadap pengaturan atau pentahapan tujuan. Guru melakukan/mendapatkan kesempatan untuk membuat keputusan terhadap kapan dan bagaimana pembelajaran akan diajarkan pada tiap tingkatan tertentu.
c. Format the test – coding
Format ini paling tidak fleksibel bagi guru, sebab:
1) daftar tujuan pembelajaran harus dikuasai siswa pada periode tertentu pada tiap level pada mata pelajaran tertentu
2) kode tersebut terhadap tiap tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kriteria wilayah atau negara atau tes yang disesuaikan dengan norma yang diatur oleh distrik sekolah
guru dapat berlatih dalam aktivitas pengajaran dan sumber yang lain, tetapi guru juga harus menghitung seberapa siswa mampu meraih prestasi / pencapaian pada waktu tertentu. Tes yang dibuat secara lokal untuk mengukur tingkat penguasaan siswa harus dilakukan dengan tiap akhir periode tertentu yang telah ditetapkan.
Ketiga format di atas dapat dikombinasi dan diperluas. Indikator pada atau kinerja dapat dimasukkan untuk menyempurnakan tujuan pembelajaran. Format apapun yang dipakai di sekolah, CG harus direvisi secara periodik. Sudah jadi rahasia umum bahwa CG dibuat untuk memuaskan penguasa wilayah. Kadang guru membuat CG lalu tidak ada tindak lanjutnya. Kesalahan guru dalam menggunakan kurikulum menunjukkan bahwa komitmen pada proses adalah komponen yang penting. CG yang « dibuatkan » biasanya hanya menghasilkan komitmen yang rendah, diikuti karena perlu tapi tanpa antusiasme. Disisi lain bila CG dibuat sendiri, guru harus memahami tugas sebagai hal yang berguna bagi diri mereka sendiri bukan merupakan reson terhadap arahan dari pihak yang lebih berkuasa.

Unit sumberdaya (resource unit)
Unit sumberdaya (resource unit) adalah pengaturan bahan dan aktivitas disekitar topik atau permasalahan. Unit sumberdaya adalah produk kurikulum yang berada pada posisi diantara unit pembelajaran dari guru dan course of study atau CG. Dengan kata lain:..
Resource unit (unit sumber) adalah sumber informasi dan ide yang bisa digunakan oleh guru….tujuan utamanya adalah menyediakan ide bagi guru yang ingin menciptakan unit pembelajarannya sendiri pada topik yang sama. Resource unit mengandung saran dan informasi yang kaya yang akan membantu guru dalam menemukan materi tambahan (suplemen) selain yang didapat dari buku teks. Resource unit akan menyingkat perencanaan waktu dan menyederhanakan.

Intinya, Resource unit menyediakan tujuan utama yang sama seperti course of study atau CG. Perbedaan utamanya Resource unit lebih sempit cakupannya, berfokus pada topik tertentu, tidak pada sepanjang tahun, pembelajaran, area pelajaran tertentu atau sekuensi.
Meskipun kita dapat mengcounter course of study atau CG untuk pelajaran sejarah Amerika pada siswa kelas II kita juga dapat menemukan unit resource pada topik sejarah AS.

Sumber dari material kurikulum
Ilustrasi dari produk kurikulum barely tipe yang telah tersedia atau dapat dikontruksi di setiap wilayah, komite kurikulum telah membuat variasi yang luas dari materi yang penting.
Pengembangan kurikulum dan organisasi dapat yang mencari kurikulum dari teksbook dan manual dari guru yang bisa menempatkan contoh kurikulum pada perpustakaan di sekolah/universitas, di sekolah tertentu, departemen pendidikan, pusat kurikulum pada sistem sekolah negeri, pusat pendidikan guru, kantor konsultan kurikulum, departemen pendidikan wilayah dan agen pelayanan pendidikan tingkat regional.
Organisasi profesional seperti asosiasi supervisi dan pengembangan kurikulum dan pemda bekerjasama untuk membuat bahan yang akan berguna untuk guru. Perusahaan komersial juga ada…
Banyak perusahaan penerbitan menunjukkan kurikulum pada konferensi profesional.
Variasi dapat ditemukan pada kurikulum dalam bentuk cetakan dan bentuk yang lain seperti dalam bentuk multimedia seperti film, filmstrips, peta, tape, rekaman, dan lain-lain.

Tingkat/ level : pelajaran
SMA / Problem Demokrasi di Amerika
Topik : Pendidikan di US

A. Pengantar
Dana pendidikan di AS sebanyak lebih dari 300 billiun dolar/tahun, lebih dari 250 billion digunakan pada pendidikan umum (sekolah negeri). Sekitar 25% populasi bersekolah mulai dari TK sampai PT. sekolah telah menyentuh kehidupan setiap orang di negara namun topik tentang itu di sekolah sendiri jarang dipelajari di sekolah. Meskipun sebagian besar orang punya ide mereka sendiri terhadap pendidikan, data yang mereka punya terbatas dan kurang. Tujuan dari unit sumber ini (resources unit) yaitu memberikan siswa fakta, pemahaman dan pengertian tentang sistem pendidikan di AS
B. Tujuan instruksional
1) Kognitif
Siswa akan familiar dengan:
a. tujuan pendidikan di AS
b. struktur umum pendidikan di AS
c. bagaimana pendidikan di AS diatur dan didanai
d. perbedaan penting antara sistem pendidikan di AS dengan negara lain
2) afektif
siswa akan dapat menghargai:
a. kompleksitas sistem pendidikan di AS
b. sistem desentralisasi pada pendidikan
c. extent dan kompleksitas problem yang dihadapi pendidikan di US
d. pencapaian/prestasi sekolah di AS
C. Instruksional Objektif
1. kognitif
Siswa akan dapat :
a. mengidentifikasi sumber pendanaan pendidikan
b. menjelaskan tanggung jawab pemerintah lokal, wilayah dan tingkat federal terhadap pendidikan
c. menjelaskan level pendidikan yang ditetapkan pemerintah mulai dari tingkat dasar, menengah (SMP, SMA, community college, senoir college dan universitas).
d. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan sistem desentalisasi pendidikan
e. Menjelaskan bagaimana guru disiapkan dan dipekerjakan
f. Menjelaskan bagaimana dana dimanfaatkan bagi pendidikan
g. Menghitung perbedaan bantuan pendidikan di tiap negara bagian
h. Mengidentifikasi problem yang dihadapi sekolah dan menyebutkan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya
i. Menghitung pertumbuhan sekolah swasta
j. Membandingkan sistem pendidikan di Amerika dan negara lain
2. Afektif
Siswa akan:
a. Menuliskan tujuan pendidikan sebagaimana yang mereka ketahui
b. Menyatakan apakah mereka merasa bahwa ketetapan mengenai pendidikan telah dibuat dengan baik
c. Menyatakan alasan apakah mereka yakin bahwa wajib belajar memang sesuatu yang diinginkan
d. Menggambarkan apakan mereka merasa bahwa pendidikan seharusnya diberi bantuan dana
e. Menetapkan posisi mana yang lebih baik, apakah sekolah negeri atau sekolah swasta
f. Menetapkan posisi mana yang lebih baik antara sistem pendidikan di Amerika atau di Eropa (atau Rusia atau Jepang).
g. Menunjukkan keberpihakan siswa dengan cara menulis megenai isu-isu kontroversial seperti praktik berdoa di sekolah, mengajarkan teori evolusi, menyensor buku teks di perpustakaan, membaurkan antar ras di kelas dan pendidikan dwibahasa
3. Psikomotor
Tidak ada
D. Aktivitas Belajar
1. Membaca Undang-undang tentang pendidikan terutama amandemen pertama, kesepulud dan keempatbelas
2. Menbaca Peraturan Daerah tentang pendidikan
3. Memeriksa keputusan legislatif kota atau federal tentang pendidikan
4. Menyiapkan peta yang menunjukkan prosentase pendanaan pendidikan dari pemerintah lokal, wilayah dan federal
5. Menyiapkan diagram yang menunjukkan berapa dana yang diperlukan dalam setahun untuk pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah lokal, wilayah dan federal diwilayah siswa tersebut.
6. Mengobservasi kegiatan kelas di SD, SMP, SMA dan membandingkan aspek tujuan pendidikan (kurikulum), bahan, metode mengajar dan aktivitas siswa
7. Mengunjungi lingkungan sekolah dan mewawancarai administrator sekolah untuk tujuan dan program di sekolah tersebut.
8. Mengundang kepala sekolah swasta ke kelas untuk membicarakan tujuan dan program mereka
9. Mengundang kelompok panel sekolah swasta di tingkat SD, SMP, SMA dan pendidikan menengah lainnya ke kelas untuk membicarakan problem yang mereka hadapi dalam mengadministrasi sekolah
10. Mengritisi mengenai pentingnya sertifikat bagi guru di wilayah tempat siswa bersekolah
11. Mencari dan menyajikan data mengenai perguruan tinggi di ibu kota dan di wilayah mereka
12. Membaca dan mengevaluasi beberapa pernyataan mengenai tujuan pendidikan
13. Membaca dan mengevaluasi buku atau artikel tentang pendidikan umum (sekolah negeri) di Amerika
14. Melaporkan tekanan kelompok tertentu yang memengaruhi pendidikan
15. Membaca buku atau beberapa artikel dalam sistem pendidikan di negara asing dan mendeskripsikan karakteristik umum dari sistem tersebut
16. Mencari tahu bagaimana guru dilatih, disertifikasi dan direkrut di sekolah tersebut
17. Mencari tahu bagaimana administrator sekolah dilatih, disertifikasi dan direkrut di sekolah tersebut
18. Membuat acara diskusi dengan menghadirkan anggota dewan sekolah
19. Mengunjungi kantor pemilik sekolah (atau wakilnya) dan menanyakan tugas dari seorang pemilik sekolah.
20. Mencari tahu mengenai pajak yang ditanggung sekolah; bagaimana dana didapat dan berapa banyak uang yang ada di komunitas sekolah.
21. Mencari tahu berapa banyak guru dan tenaga administrasi dibayardi sekolah dan keuntungan lain apa yang mereka terima.
22. Memeriksa pola-pola penyusunan staf (staffing) pada pendidikan dasar, menengah dan tingkat lanjut serta memeriksa tipe pekerja yang dibutuhkan oleh sekolah
23. Menemukan seberapa serius problem drop out di sekolah siswa dan apa yang dilakukan untuk mengatasinya.
24. mencari tahu apakah prestasi siswa di tempat mereka bersekolah memuaskan. Jika tidak, apa yang menjadi alasan ketidaktercapaiannya dan melaporkan hasilnya dengan tujuan agar dapat dilakukan perbaikan.
25. Melakukan debat mengenai apakah guru seharusnya punya hak untuk mogok kerja
26. Memilih isu kontraversial dalam bidang pendidikan dan membuat tulisan yang menunjukkan posisi beberapa orang atau kelompok dan posisi siswa sendiri
E. Teknik-teknik Evaluasi
1. Memberi pretes yang berisi tes objektif dengan tujuan mensurvai pengetahuan siswa tentang pendidikan di Amerika.
Contoh item tes:
1.a. Tanggung jawab negara untuk mengontrol pendidikan di Amerika berasal dari konstitusi/UU Amerika…..
1. pertama 3. kesepuluh
2. kelima 4. keempatbelas
b. Kebijakan-kebijakan untuk sekolah di distrik lokal dilakukan oleh…
1. konsul penasehat 3. dewan sekolah
2. persatuan guru 4. kepala sekolah
2. Mengevaluasi laporan siswa
3. Mengevaluasi hasil kerja siswa, peta yang dibuat siswa dan lain-lain
4. Mengobservasi reaksi siswa dan komentar mereka saat diskusi kelas.
5. Memberi post test dalam bentuk objektif dengan item yang mirip dengan saat pre test





Rangkuman
Perencana kurikulum dan guru sering bergabung dalam mengembangkan produk kurikulum yang akan digunakan guru dalam sistem sekolah. Bab ini membahas produk curriculum guide, c o s dan silabus seta unit-unit sumber.
Curriculum guide memberi banyak masukan bagi guru untuk mengajar pelajaran tertentu, wilayah dan area tertentu, sekuensi secara keseluruhan atau bidang tertentu. Hal yang dapat dimasukkan dalam curriculum guide yaitu saran-saran mengenai tujuan pembelajaran, aktivitas teknik evaluasi dan sumber-sumber rujukan. Terkadang meliputi juga isi outline yang berisi sejumlah material yang ada. Silabus berisi topik-topik yang dibahas.
Resources unit, intinya adalah kurikulum mini yang menjadi petunjuk dalam mengajarkan topik atau permasalahan tertentu. Terbatas pada topik tertentu saja, resources unit memberikan saran-saran yang sama seperti yang terdapat pada petunjuk kurikulum.
Dalam membuat bahan-bahan kurikulum, proses dan produk sama-sama penting. Contoh kurikulum dapat ditemukan dalam sistem sekolah, kampus dan universitas, departemen pendidikan wilayah dan agen pelayanan pendidikan regional.
Organisasi-organisasi profesional membuat bahan kurikulum, sama dengan apa yang dilakukan oleh atau dalam dunia bisnis dan industri.

EDUCATIONAL RESOURCES INFORMATION CENTER (ERIC)
Didirikan tahun 1996. Pusat informasi sumber-sumber pendidikan (ERIC) ialah sistem nasional yang berfungsi untuk menyebarkan informasi pendidikan. Faktanya, lembaga ini adalah pusat database pendidikan terbesar di dunia. Saat ini di bawah kantor Perbaikan dan Riset Pendidikan (OERI). Sistem ERIC mengambil bagian dalam 16 sistem pusat informasi dalam bidang-bidang tertentu. Hal yang dilakukan yaitu mengumpulkan, membuat abstrak, indeks dan mendiseminasikan dokumen dalam bentuk kopi atau microfilm. Lembaga ini juga menyiapkan rangkuman dan bibliografi mengenai topik yang menarik. Tiap komponen jaringan ERIC meliputi fasilitas pemrosesan dan referensi ERIC, layanan reproduksi dokumen ERIC dan ACCESS ERIC.
ERIC menerbitkan Resources in Education. Buku sumber bulanan yang berisi abstrak. Pengguna layanan ERIC akan terbantu dengan Current Index to Journal in Education, terbit tiap bulan, berisi anotasi artikel dan thesaurus serta sistem yang menglasifikasi dokumen-dokumen ERIC
(Jaringan Penyebarluasan Nasional)
National Diffusion Network (NDN) berada pada Departemen Pendidikan Amerika, menyediakan bimbingan dan pelatihan teknis pada sekolah dengan tujuan mengadopsi program yang dikembangkan negara dan memperdalam penelitian gabungan. Tujuan NDN ialah untuk memperbaiki sistem sekolah dengan program diseminasi yang telah terbukti sukses. NDN menyediakan dana untuk fasilitator yang tugasnya membantu sekolah menemukan, memilih dan mengadopsi program yang didukung oleh jaringan yang ada.
Fasilitator NDN (berlokasi di tiap negara bagian, distrik Colombia dan bagian utara Kepulauan Mariana) membantu sekoleh negeri dan swasta yang menginginkan perbaiakan dalam program pendidikannya. Fasilitaror berbasis di distrik lokal sekolah, agen-agen pelayanan di tingkat menengah, agen pendidikan negeri dan LSM swasta. Fasilitator menyediakan informasi tentang kerja dan program di sekolah dan institusi yang menginginkan untuk mengadopsi program dari NDN
(Laboratorium Pendidikan Regional)
Kantor Riset dan Perbaikan Pendidikan di Departemen Pendidikan Amerika mendanai 5 laboratorium regional dalam melakukan riset terapan, pengembangan dan bimbingan teknis bagi pendidik, orang tua dan pengambil keputusan di 50 negara bagian. Puerto Rico, kepulauan Virgin dan wilayah Fasifik. Tiap laboratorium melayani wilayah geografis tertentu yang dipimpin oleh direktur dab suatu dewan yang independen.
Rencana program laboratorium tersebut meliputi atau sesuai dengan asesmen kebutuhan tiap wilayah/regional, pengetahuan mengenai tren saat ini dalam riset dan praktis, interaksi dengan banyak agen dan institusi lain yang membantu komunitas dan sekolah dalam hal perbaikan pendidikan. Memperbaiki sekolah dan ruang-ruang kelas adalah tujuan laboratorium. Tujuan yang dilakukan REL meliputi 5 bidang yaitu:
o Bekerjasama dengan organisasi dari regional lain untuk mengaplikasikan riset dan memperbaiki sekolah. Organisasi mitra meliputi departemen pendidikan kota, distrik sekolah tingkat menengah, kolaborasi antar distrik, universitas, kampus dan asosiasi pendidik dan orang tua tingkat kota
o Membantu pengambil kebijakan tingkat kota dalam hal implikasi riset dan praktik pendidikan terhadap program atau kebijakan
o Melakukan riset terapan, mengembangkan materi, program dan penerbitan yang mendukung misi sekolah dan perbaikan ruang kelas.
o Berkolaborasi dengan laboratorium lain, pusat riset dan asosiasi nasional untuk memperluas dan meningkatkan riset dan pengembangan yang relevan
o Mengembangkan manajemen internal yang efektif, pemerintahan, peremcanaan dan evaluasi diri sejalan dengan proses reviu kebutuhan dan pengembangan wilayah.
(Pusat Riset dan Pengembangan Nasional)
Lembaga ini memokuskan riset pada topik pendidikan yang signifikan dalam kebijakan dan praktik. Tiap pusat bekerja di lapangan dalam program yang dilakukan selama 5 tahun dalam riset dan pengembangan.
Tiap pusat studi memiliki tugas:
o Melatih kepemimpinan dalam bidang yang sesuai dengan misi
o Mengadakan riset dan pengembangan terprogram yang akan mendekatkan antara teori dan praktis
o Menarik dan membuat fokus yang berkelanjutan mengenai peneliti ahli yang terkait dengan problem dalam pendidikan
o Menciptakan interaksi jangka panjang antara peneliti dan guru
o Berpartisipasi dalam jaringan untuk pertukaran kolaboratif antara pendidikan dan komunitas
o Menyebarluaskan penemuan penelitian dalam bentuk yang berguna kepada pembuat kebijakan dan praktisi pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar